Senin, 30 September 2013

klasifikasi tanaman cabai


Klasifikasi tanaman cabai
Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Klasifikasi Tanaman Cabai
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom     : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi      : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Solanales
Famili               : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus               : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
2.2 Nama Hama dan Penyakit pada Cabai
1.Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
2.Kutu Daun (Myzus persicae Sulz.)
3.Lalat Buah (Dacus ferrugineus Coquillet atau D. dorsalis Hend.)
4.Thrips (Thrips sp.)
5.Tungau
PENYAKIT TANAMAN CABAI
1.Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)
2.Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Sulz.)
3.Bercak Daun dan Buah (Collectrotichum capsici (Syd.) Butl. et. Bisby)
4.Bercak Daun (Cercospora capsici Heald et Wolf)
5.Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)
6.Busuk Daun dan Buah (Phytophthora capsici Leonian.)
7.Virus (Cucumber Mosaic Virus (CMV), Potato Virus Y (PVY), Tobacco Etch Virus (TEV), Tobacco Mosaic Virus (TMV).)
8.Penyakit Fisiologis (Kekurangan Kalsium (Ca), Terbakar Sinar Matahari, Kekurangan Air.)
9.Busuk Kuncup atau Pucuk (Teklik).
2.3 Hama Penyakit Cabai Menyerang Ketika
ü      Agrotis yopsilon Rottenbrg (ulat tanah), Hama ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari sedang pada siang hari bersembunyi di dalam tanah.
ü      Spodoptera litura Fabricius (ulat grayak), hama ini biasanya menyerang malam hari,

2.4 Bagian Tanaman yang diserang
ü      Agrotis yopsilon Rottenbrg (ulat tanah), gejala yang terlihat yaitu tanaman muda akan patah, terpotong pada pangkal batangnya. Sangat merugikan bila ulat menyerang tanaman yang masih muda, baik di persemaian maupun setelah melakukan pindah tanam. Hama ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari sedang pada siang hari bersembunyi di dalam tanah.
                 

Klasifikasi tanaman terung


Terung
Terung[1] (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka[2][3]. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.
Sejarah
Terung ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal-usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544[4]. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung.
Karena terung merupakan anggota Solanaceae, buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan. Sebagian buah terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat mengakibatkan atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya.[5]

Laporan perkecambahan tanaman terong

NO
Aspek Pengukuran

Minggu 2



Tanaman 1
Tanaman 2
Tanaman 3
1.
Lebar daun
0.2cm
0.4cm
0.3cm
2.
Tinggi daun
0.3cm
0.3cm
0.3cm
3.
Tinggi batang
3 cm
4 cm
3 cm
4.
Panjang akar
2cm
3cm
3cm
5.
Jumlah akar
2 cabang
3cabang
3cabang
6.
Jumlah daun
2 helai
2 helai
2 helai


Laporan perkecambahan tanaman terong

NO
Aspek Pengukuran

Minggu 1



Tanaman 1
Tanaman 2
Tanaman 3
1.
Lebar daun
0.1cm
0.4cm
0.2cm
2.
Tinggi daun
0.2cm
0.2cm
0.2cm
3.
Tinggi batang
2 cm
3 cm
2 cm
4.
Panjang akar
1cm
2cm
2cm
5.
Jumlah akar
1 cabang
2cabang
2cabang
6.
Jumlah daun
2 helai
2 helai
2 helai